Daun dan Bunga | Diterangkan Menerangkan Diterangkan Menerangkan: Daun dan Bunga
Contact Us:

If You Have Any Problem, Wanna Help, Wanna Write Guest Post, Find Any Error Or Want To Give Us Feedback, Just Feel Free To Contact Us. We Will Reply You Soon.

Name: *


Email: *

Message: *


LiveZilla Live Help

Sunday, September 7, 2014

Daun dan Bunga


Tanpa dasar, kami bertengkar. Bertengkar tentang daun, tanpa menghiraukan akar. Kami bertengkar tentang jawaban yang benar: mengapa daun yang ini kering sedang daun yang itu segar. Tanpa sadar, kami berkelahi sampai sama-sama terkapar. Tak ada sesuatu pun yang bisa membuat kami bangun dan kembali sadar. Tak juga gelegar halilintar.

Kami belum mati, tapi juga tidak bisa disebut masih hidup.  Darah memang tak mengucur keluar, tapi membeku di dalam. Terdengar oleh kami sebuah salam, tapi kebekuan menahan kami tetap diam. Tiba-tiba, seperti kuda, kami terbangun oleh lecutan cemeti. Terbangun, tapi masih belum kembali sadar. Seseorang entah siapa, atau sesuatu entah apa, membangunkan kami, hanya supaya kami kembali bertengkar.

Jika sebelumnya tentang daun, kali ini tentang bunga. Bunga adalah daun yang tidak puas dengan kedaunannya, sehingga harus tampil semenarik mungkin agar tidak disebut daun. Ini menurut kami yang di sebelah sana. Di sebelah sini, menurut kami, bunga adalah kertas yang tidak puas dengan kekertasannya, sehingga harus ditampilkan semenarik mungkin agar tidak disebut riba.

Bunga adalah daun, karena itu bersifat alami. Bunga adalah kertas, karena itu bersifat membohongi. Masing-masing dari kami bersikeras dengan salah satu dari dua pendapat tadi. Akhirnya, kembali kami berkelahi. Terkapar sekali lagi. Tak ada sesuatu pun yang bisa membuat kami bangun dan sadar kembali. Tak juga kobaran api.

Kami seperti Ashabul Kahfi. Bedanya, Ashabul Kahfi tertidur, kami terkapar. Bedanya lagi, Ashabul Kahfi mempertahankan diri dari kebodohan para penguasa yang tampak jelas, sedangkan kami mempertahankan kebodohan kami sendiri. Kebodohan tentang daun dan bunga. Kebodohan yang membenarkan argumentasi Iblis, “Aku dari api, kamu dari tanah.”

Sambong, 5 September 2014
Like the Post? Share with your Friends:-

Faishal Himawan
Posted By: RuangTerang

0 comments:

POST A COMMENT

Contact Us

Name

Email *

Message *

 
Copyright © . RuangTerang. Powered by Allah swt.
Designed by :-Way2themes