Islamic Travelogue: Catatan Perjalanan ke Selatan (1) | Diterangkan Menerangkan Diterangkan Menerangkan: Islamic Travelogue: Catatan Perjalanan ke Selatan (1)
Contact Us:

If You Have Any Problem, Wanna Help, Wanna Write Guest Post, Find Any Error Or Want To Give Us Feedback, Just Feel Free To Contact Us. We Will Reply You Soon.

Name: *


Email: *

Message: *


LiveZilla Live Help

Saturday, August 30, 2014

Islamic Travelogue: Catatan Perjalanan ke Selatan (1)


Dibuka dengan nama Allah, dimulai dari Trinidad, secara khusus, Tur Dakwah Islam “Belahan Bumi Selatan” dilaksanakan mulai Februari 2007 dan berakhir satu tahun kemudian pada Februari 2008. Perjalanan ini membawa saya ke Venezuela dan Argentina (Amerika Selatan), Botswana, Afrika Selatan, dan Zimbabwe (Afrika), Bangladesh, Pakistan, dan Sri Lanka (Asia Selatan), hingga Malaysia, Indonesia, dan Singapura (Asia Tenggara). Saya kadang-kadang mengunjungi satu negara sebanyak dua kali. Pada lain waktu, karena “perang yang tidak adil terhadap Islam”, saya terpaksa membatalkan kunjungan ke negara tertentu, Australia dan Selandia Baru misalnya. Meskipun di sana banyak muslim yang menunggu kunjungan saya. Sementara di Fiji dan India, pihak penyelenggara memutuskan untuk menolak menjadi tuan rumah Tur Dakwah Islam karena dibayangi kekhawatiran. Terakhir, saya merasa sedih atas penundaan kunjungan ke beberapa negara seperti Iran, Yaman, dan Hongkong karena keterbatasan waktu.

Saya pernah tinggal selama 10 tahun yang “luar biasa” di New York, sampai dengan September 2001. Saya berada di Bandara JF Kennedy saat “pagi 11/9 yang penting” ketika CIA dan Mossad bekerjasama merencanakan, menyerang, dan menghancurkan WTC Twin Towers di Manhattan yang kemudian dengan penuh kebohongan, menaruh dosa aksi terorisme itu kepada  Arab dan Muslim.

Misteriusnya “Aliansi Yahudi-Kristen Tak Bertuhan” yang sekarang memerintah dunia demi “negara” Yahudi-Eropa (Israel) mungkin menyebabkan adanya keraguan, keberatan, bahkan penolakan terhadap klaim saya bahwa CIA/Mossad lah yang bertanggungjawab merencanakan eksekusi aksi terorisme 11/9 di Amerika Serikat. Mereka yang ragu, keberatan, atau menolak klaim ini malah mungkin akan bersikeras: Pemerintah Amerika telah menunjukkan sikap dan kebijakan yang benar dengan menetapkan bahwa yang bertanggungjawab (dan otomatis yang bersalah) adalah Arab dan Muslim. Pada kasus ini, saya mengundang mereka, sebagaimana saya mengundang siapa saja yang keras kepala dengan pandangan yang sama, agar “maju ke depan” untuk bermubahalah: memohon laknat abadi atas siapa saja yang menetapkan secara tidak benar tanggungjawab dan dosa peristiwa 11/9.  

Saya meninggalkan New York dua minggu setelah peristiwa 11/9 untuk mengadakan persiapan Tur Dakwah Islam ke Afrika Selatan, kemudian terus menerus melakukan perjalanan selama dua tahun sebelum kemudian kembali ke Trinidad pada Agustus 2003. Saya tidak pernah kembali lagi ke Amerika Serikat semenjak itu. Cerita tentang perjalanan itu telah saya tuangkan dalam buku pertama Islamic Travelogue yang dipublikasikan pada akhir 2003. Adanya respon positif dari para pembaca terhadp buku pertama itulah yang membuat saya memutuskan untuk menngorbankan waktu saya dengan berusaha menulis buku kedua Islamic Travelogue ini, yaitu tentang Tur Dakwah Islam periode 2007-2008, meskipun saya sebenarnya juga sedang menulis buku-buku lain yang lebih penting. Semoga Allah meridhai usaha sederhana ini sehingga bisa menginspirasi, setidaknya beberapa dari banyak pembaca, untuk meninggalkan kenyamanan rumah mereka dan melakukan perjalanan demi tujuan Islam yang mulia.

Saya tahu dengan pasti bahwa “guru perjalanan” saya, Dr. Muhammad Fadlur Rahman Ansari, maupun “guru perjalanan” beliau, ‘Abdul Aleem Siddiqui, telah berusaha dan telah mengorbankan waktu mereka untuk menulis Tur Dakwah Islam mereka, sebuah informasi yang telah terdokumentasi, bersama-sama dengan hasil penelitian (luar) dan visi (dalam) mereka, yang mana informasi itu terbukti mengandung manfaat yang besar. Dr. Muhammad Fadlur Rahman Ansari memulai start-nya di “lintasan” ini saat beliau menghasilkan Duta Besar Keliling Islam (The Roving Ambassador of Islam), sebuah catatan perjalanan yang merekam secara ringkas beberapa even dan momen Tur Dunia-nya ‘Abdul Aleem Siddiqui pada tahun 1950an.

Saya telah menulis beberapa buku baru dalam tiga setengah tahun selama saya sedang di rumah saya di Trinidad (Agustus 2003 – Februari 2007), dan sejak saya mempunyai penerbitan sendiri, saya melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur untuk mengelola kerja pencetakan secara personal. Tetapi sebelum saya mendeskripsikan buku-buku baru itu, perkenankan saya untuk menyanpaikan sebuah cerita: Cerita tentang Bagaimana Saya Menjadi Seorang Penulis.

Like the Post? Share with your Friends:-

Faishal Himawan
Posted By: RuangTerang

0 comments:

POST A COMMENT

Contact Us

Name

Email *

Message *

 
Copyright © . RuangTerang. Powered by Allah swt.
Designed by :-Way2themes